DENPASAR – Setelah Pengprov IODI Bali menyatakan 16 atlet dansa putra dan putri Bali lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), kini para atlet tersebut digodok pelatih dansa internasional di Bali.
Sebelumnya, IODI Bali mengirimkan 43 atlet dansa pada Babak Kualifikasi (BK) PON 2023 di Sleman City Mall Yogyakarta, Minggu (3/9/2023) silam dengan sistim grup.
Menurut Ketua Umum Pengprov IODI Bali Ni Made Suparmi, Bali sendiri satu grup diantaranya dengan Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua Barat dan Papua di grup B.
Saat itu Bali posisi runner up dengan raihan 7 emas dibawah Jawa Timur sebagai juara grup dengan raihan 8 emas.
“Dengan posisi Bali di runner up maka kuota atlet dansa yang boleh turun di 21 nomor yang dipertandingkan nantinya yakni 16 atlet. Tapi satu atlet boleh turun di dua nomor. Selisih 1 emas dengan Jawa Timur yang juara grup karena Bali tidak semua turun di nomor yang dipertandingkan di BK PON 2023 sementara Jawa Timur turun semuanya,” tutur Ni Made Suparmi di KONI Bali, Selasa (5/12/2023).
Diakui wanita yag juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB IODI itu, memang ada nomor yang wajib diikuti di BK PON lalu yakni Rising star, Amatir Pre Amateur dan Tango. Namun Bali fokus saat itu di nomor Latin Atandard kategori Couple.
“Kembali ke persiapan PON 2024 medatang, semuanya kini disiapkan secara matang apalagi masih ada waktu cukup panjang sampai ke PON 2024. Bahkan kami baru-baru ini sudah uji coba ke Malaysia. Termasuk kami sudah melakukan pendekatan denga pelatih internasional di Bali. Dan para atlet dansa PON Bali sudah berlatih 5 kali dengan pelatih internasional itu,” tegas mantan pesilat nasional di eranya itu.
Ni Made Suparmi bertekad untuk terus meningkakan kualitas para atlet dansanya demi meraih hasil terbaik bagi Bali di PON 2024 mendatang.
“Minimal kami bisa mempertahankan 7 emas yang diraih pada BK PON 2023 lalu bahkan bisa meningkat lebih banyak lagi,” demikian Ni Made Suparmi. (ari/jon)
