Optimis Persoalan Venue di Aceh Teratasi

Optimis Persoalan Venue di Aceh Teratasi

DENPASAR – Adanya permintaan KONI Aceh soal PON XXI/2024 dikaji ulang pemerintah pusat lantaran pembangunan venue di daerahnya yang belum dilakukan sampai saat ini, nampaknya tak menggoyahkan KONI Bali untuk melakukan persiapan di hajatan olahraga terbesar di Indonesia itu.

Malah KONI Bali optimis persoalan tersebut akan teratasi dan tetap berjalan sesuai jadwal yakni dibuka pada 8 September 2024 di Aceh dan ditutup pada 20 September 2023 di Sumatera Utara (Sumut).

“Ya memang pemerintah pusat memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan sarana dan prasarana PON. Semua provinsi mengikuti aturan yang telah dirancang sejak lama. Kami memiliki keyakinan kalau PON XXI akan tetap dijalankan sesuai dengan jadwal,” ungkap Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Darmawan di KONI Bali, Rabu (4/10/2023).

Diakui mantan Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali tersebut, proses pembangunan venue PON XXI di Sumatera Utara dan Aceh itu memang cukup alot.

“PON kan setiap empat tahun sekali, kalau sekarang beda cuma tiga tahun karena terakhir kali itu digelar tahun 2021 di Papua akibat pandemi. Tapi KONI Bali terus mengikuti program dan tahapannya, termasuk persiapan atlet, alokasi anggaran, dan juga Babak Kualifikasi atau Pra-PON,” urai Oka Darmawan.

“Optimis kami rasakan jika Pemerintah Pusat akan tetap melanjutkan PON XXI nanti. Dalam situasi ini, kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak terkait adalah kunci keberhasilan pelaksanaannya. Intinya, kami siap berpartisipasi maksimal di PON Aceh dan Sumut,” sebutnya.

PON XXI/2024 sendiri dihelat di dua provinsi yakni Sumatera Utara dan Aceh. Cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 67 dengan venue yang terbagi rata di dua provinsi tersebut. Namun dalam hitungan tinggal beberapa bulan, terjadi dinamika di Provinsi Aceh terkait venue PON XXI itu. (ari/jon)