Target Lebih Satu Emas, IPSI Bali Tak Kuatir Non Teknis

Target Lebih Satu Emas, IPSI Bali Tak Kuatir Non Teknis

DENPASAR – Tim pencak silat Bali ditargetkan maksimal dengan minimal 1 medali emas bahkan lebih untuk dibawa pulang ke Bali, pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Cabang olahraga (cabor) pencak silat Bali target minimal 1 emas seperti yang diraih di PON XX/2021 di Papua silam. Namun optimisme raihan tersebut bisa lebih dari satu medali emas nantinya.

Semua itu diutarakan Ketua Harian Pengprov IPSI Bali, Ida Bagus Jagra Wibawa. Pria yang akrab disapa Gus Ari itu memiliki dasar dan pertimbangan tersendiri terkait target yang diberikan ke tim pencak silat PON Bali.

“Target maksimal atau minimal meraih 1 medali emas namun bahkan lebih dari 1 medali emas. Dasranya karena lokasi pertandingannya baru didukung juga degan konfigurasi pelatih dan utamanya tim lebih matang dengan persiapan lebih lama,” tutur Gus Ari saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).

Selain itu lanjut Gus Ari yang juga anggota DPRD Kota Denpasar dan Kembali terpilih untuk kedua kalinyaitu, tim silat PON Bali memiliki kelas yang diunggulkan berdasarkan evaluasi setelah mengikuti Babak Kualifikasi (BK) PON 2023 lalu. Termasuk banyak nafas dan generasi pesilat baru-baru yang harapannya bisa maksimal di PON 2024 mendatang.

“Harapan kami bisa lebih dari capaian di PON di Papua silam. Ada peningkatan signifikan dari para pesilat Bali termasuk konfigurasi pelatih sekarang dan teknis-teknis baru yang lebih matang. Kalau soal kendala jelas klasik yakni terkait dana dan itu memang sudah biasa. Kami berharap dari Pemprov Bali dan KONI Bali bisa memaksimalkan anggaran karena berbicara soal pencak silat jumlah atletnya cukup banyak termasuk pelatih, sehingga pencak silat bisa dibijaksanai sehingga kami lebih longgar melaksanakan program,” tegas Gus Ari.

Tim silat PON Bali lanjutnya, memiliki motivasi yang lebih karena IPSI Bali ingin menjawab bahwa dari PON Papua memang ada faktor X atau non teknis yang telah diketahui bersama. Akibatnya saat itu pesilat Bali yang sudah bertanding dengan maksimal tapi ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.

“Dengan semua itu akan kami tunjukkan di PON 2024 kualitas para pesilat Bali bagaimana dan ada di posisi mana sehingga adalah sedikit semangat balas dendamlah. Sejauh ini memang belum ada kelihatan faktor X di PON 2024 dalam bentuk lobi-lobi dari tuan rumah di PON 2024. Pasalnya, pengalaman di PON Papua kami sudah protes dengan keras karena ganda putra kita yang tampil bagus dan hasilnya jauh signifikan tapi hasilnya bisa berubah. Harapan kami di Sumut hal itu tidak terjadi,” harap Gus Ari.

Guna mengantisipasi hal tersebut, dirinya meminta para pesilat Bali menunjukkan kualitas terbaiknya.

“Kalau hasil maksimal orang tidak bisa main-main lagi. Kami juga tidak khawatir terkait dengan umumnya penilaian di nomor seni yang subyektifitas karena kami lurus-lurus saja, dalam artian sebagai pesilat kita junjung sportifitas dan kejujuran serta mempersiapkan diri dengan matang. Semoga diberikan jalan yang baik,” urai Gus Ari.

Seperti diketahui, tim silat PON Bali sendiri kini dihuni oleh 14 pesilat yang akan berlaga di 11 kelas pada PON 2024 mendatang. Mereka berlatih dengan penuh semangat di Batu Mekaem, Denpasar. (ari/jon)