Kemarau Panjang, Warga Macang Tanggar Kesulitan Pangan

Kemarau Panjang, Warga Macang Tanggar Kesulitan Pangan

WARGA Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kesulitan pangan, khususnya beras.

“Selain stok beras menipis, harga beras di wilayah itu meningkat tajam. Sawah warga tidak lagi menghasilkan akibat kemarau panjang, El Nino” ungkap Kepala Desa Macang Tanggar, Jamaludin, Selasa (19/12).

Kemarau panjang mengakibatkan warga tak lagi dapat menggarap sawah. Sawah mengering. Dampaknya harga beras menjulang tinggi.

Jamaludin mengatakan harga beras di penggilingan padi mencapai Rp. 750 ribu per 50 kilogram (kg). Sementara harga beras di luar penggilingan Rp. 800 ribu/karung isi 50 kg.

“Sebelumnya harga beras disini paling tinggi 500 ribu per karung 50 kg, sekarang makin mahal, warga terus mengeluh” kata Jamaludin.

Jamaludin menjelaskan biasanya bulan Desember sawah-sawah warga sudah mulai digarap dan akan siap panen pada Maret atau April.

Namun tahun ini warga Macang Tanggar yang mayoritas bertani itu tidak dapat menggarap sawah karena musim kemarau yang panjang.

Warga setempat juga mengembangkan tanaman holtikultura, namun hasilnya tidak maksimal.

“Bagi masyarakat Desa Macang Tanggar, usaha sayur mayur masih pekerjaan sampingan, pekerjaan pokok mereka bertani di sawah”, kata Jamaludin.

Kades Jamaludin meminta perhatian Pemerintah Manggarai Barat untuk memberikan bantuan beras kepada masyarakat terdampak di Desa Macang Tanggar.

Kades Diminta Melapor

Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat, Yulianus Weng, minta Jamaludin segera melaporkan warganya yang mengalami kesulitan pangan.

Kata Wabup Weng, laporan harus rinci, sedetail mungkin. Mencakup data keluarga, jumlah serta menguraikan kesulitan yang dialami.

Wabup Weng menegaskan kebijakan yang akan diambil Pemerintah Daerah akan merujuk pada laporan Kepala Desa itu.

“Kebijakan bisa berupa beras ketahanan pangan/gratis manakala isidentil atau darurat, ataukah dorong berupa operasi pasar murah. Semua tergantung kondisi atau tingkat kesulitan warga” kata Wabup Weng.

Wabup Weng meminta warga Macang Tanggar untuk mengoptimalkan pengembangan tanaman holtikultura.

Menurut Wabup Weng hamparan Macang Tanggar sangat potensial bagi warganya mengembangkan taman holtikultura.

“Masyarakat juga harus rajin menanam sayur, hortikultura sebagai sumber ekonomi keluarga,”pungkasnya.

Editor : Chelz