Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Muhamadiyah Magelang (UNIMMA) meraih 3 penghargaan internasional dalam agenda SILAT Asosiasi Program Studi Ilmu Komunikasi (APIK) Perguruan Tinggi ‘Aisiyah Muhammadiyah (PTMA). Kontingen dari UNIMMA yang menggabungkan 3 perwakilan mahasiswa dan 1 dosen mengikuti acara yang digelar di Universitas Muhamadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pada Senin-Selasa (19-20/12).
Dari 5 kategori kompetisi diantaranya kontes tiktok, jurnalisme digital, pembaca berita, kontes fotografi Dan Hubungan Masyarakat, UNIMMA memenangkan 3 penghargaan. Penghargaan yang dimenangkan meliputi kategori lomba fotografi yaitu juara harapan 2 diraih oleh Muhammad Yoga Pratama, juara harapan 1 diraih oleh Vina Rizky Rizky Nahari, dan Fauzy Pratama Putra sebagai juara harapan 2. “Senang sekali bisa meraih juara 2 dalam ajang internasional ini, selain itu saya juga mendapatkan banyak pengalaman dan jaringan dari berbagai daerah yang memiliki passion di bidang fotografi dan videografi”, tutur Yoga, mahasiswa Ilkom UNIMMA.
Prestasi ini merupakan yang pertama bagi Prodi Ilkom UNIMMA dalam predikat kompetisi internasional sebagai juara. “Alhamdulillah atas kemenangan mahasiswa ilkom UNIMMA, dari 3 orang yang mengirimkan hasil yang luar biasa di ajang internasional,” ujar Prihatin Dwihantoro, Kaprodi Ilkom UNIMMA. Hantoro juga menambahkan, mahasiswa harus berani bertindak dan menunjukkan bahwa masyarakat di kabupaten tersebut juga memiliki kemampuan yang luar biasa.
Rangkaian kegiatan SILAT APIK 2022 juga diisi dengan agenda seminar dan konferensi Hari Komunikasi Pemuda dan bengkel internasional. Tema besar tahun ini adalah Tantangan Komunikasi Digital di Era New Normal. Pembicara seminar adalah Prof. Widodo Muktiyo (Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Novi Kurnia (Universitas Gadjah Mada), Sonny B. Harmadi (Satgas Perubahan Perilaku Covid-19), dan Fajar Junaedi (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Dalam agenda tersebut, UNIMMA juga memasukkan 3 makalah yang dipresentasikan untuk dimasukkan dalam prosiding Internasional. Harapannya, acara seperti ini dapat dan mendorong mahasiswa lainnya untuk dapat mengikuti kompetisi dan konferensi baik nasional maupun internasional. “Kuliah tidak perlu lama, karena dengan penampilan seperti ini sebenarnya bisa cepat lulus”. Hantoro menambahkan.
