DENPASAR – Provos ABTI Bali memastikan ke depannya hanya mengikuti pra-PON 2023 untuk nomor indoor saja dan tidak mengikuti nomor outdoor. Di nomor indoor nanti, tim bola tangan Bali akan menurunkan satu tim putra dan satu tim putri.
Semua itu diungkapkan oleh Ketua Provos ABTI Bali, I Ketut Teneng. Ia memastikan handball pra-PON akan digelar pada 26 Agustus 2023 hingga 4 September 2023 di Jakarta.
“Kami sudah memiliki tim putra dan putri, masing-masing terdiri dari 12 atlet bola tangan indoor putra dan 12 putri. Nanti akan turun satu tim yang terdiri dari 7 atlet yang terbagi dari 1 penjaga gawang dan 6 pemain,” kata Ketut Teneng di KONI Bali, Senin (17/7/2023).
Pada pra-PON akan diikuti 11 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Dan dari jumlah tersebut akan diturunkan 6 tim baik putra maupun putri.
Hanya untuk sistem pertandingan, apakah akan dibagi menjadi dua grup atau setengah kompetisi, Teneng yang juga pengurus KONI Bali belum mendapatkan Buku Petunjuk Teknis (THB) atau peraturan seperti petunjuk pelaksanaan (Juklak) atau petunjuk teknis. (Juknis).
“Kita masih menunggu itu tapi sekarang juga ada sedikit perubahan terkait jumlah pass provinsi. Jika sebelumnya 6 provinsi lolos dikurangi dua tuan rumah, yakni Aceh dan Sumut (Sumut), kabar terakhir yang muncul adalah jumlah provinsi lain di Sumut selain Sumut. Provinsi di Sumut selain Sumut dikatakan bisa lolos langsung tanpa pra-PON karena tidak ada dana untuk mengikuti pra-PON dengan syarat bisa menyelenggarakan Kota Olahraga Daerah (Porwil) di Sumatera,” tegas Teneng.
Meski begitu, ABTI Bali masih memperjuangkan lolosnya 6 provinsi untuk dipertahankan ditambah satu provinsi lagi di Sumatera selain Sumut, sehingga menjadi 7 provinsi yang lolos PON 2024. Namun, Teneng mengaku masih belum ada kabar lebih lanjut.
“Kalau Bali sendiri persaingan di pra-PON akan datang dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur (Kaltim),” pungkas Teneng. (ari/jon)
