KONI Badung Sorot Panahan dan Hasil Porsenijar Anjlok

KONI Badung Sorot Panahan dan Hasil Porsenijar Anjlok

DENPASAR – Cabang olahraga (cabor) panahan Badung dan hasil free diving atau tumbang Porsenijar Bali untuk Badung menjadi sorotan KONI Badung.

Sedangkan panahan Badung menjadi sorotan karena pada Porprov Bali 2022 lalu predikat juara umum direbut dari Denpasar. Demikian pula pada Porsenijar Bali baru-baru ini, Badung tertinggal dari Denpasar.

Berdasarkan semua itu, khusus bagi Pengkab Perpani Badung harus dilakukan perombakan total. Hanya saja, pernyataan pelatih panahan Badung Kadek Dian Vanagosi tentang SDM atlet di Badung sangat terbatas, tidak ada perlengkapan baru dan minimnya persaingan di luar daerah, tidak bisa diterima KONI Badung.

Bahkan Ketua KONI Badung Made Nariana menolak dengan alasan dijadikan dasar penurunan kinerja.

“Pertanyaannya, kenapa daerah lain maju sedangkan Badung malah merosot? Kunci lainnya mungkin ada pada semangat, kekompakan dan percaya diri. Karena melawan diri sendiri. Namun berdasarkan evaluasi akhir tahun lalu, ada tiga hal yang menonjol. Peremajaan atlet, penyegaran manajer dan pelatih. Ketiga masalah itu yang utama, karena jika dikaitkan dengan dana, semua kabupaten di Bali mengalami hal yang sama akibat wabah covid 19 ini,” tegas Nariana saat melakukan monev panahan di Lapangan Sading, Mengwi Badung saat Lomba Panahan, Selasa (27/6/2023).

Di sisi lain, Sekretaris Umum (Sekum) KONI Badung Made Sutama dan Wakil Ketua KONI Badung Wayan Tirta berharap agar Perpani Badung tidak selalu mengharapkan dana dari KONI. Dana KONI sangat terbatas. Untuk itu, diperlukan kreativitas dari setiap penantang dalam menghadapi atletnya.

Sementara terkait tersingkirnya Badung dari hasil Porsenijar Bali, disoroti karena Dinas Pendidikan dan Olahraga Badung kurang tegas kepada sekolah-sekolah di kabupaten ini dalam membina atlet pelajar.

Sorotan datang dari pelatih panahan Badung Kadek Dian Vanagosi. Gosi, sapaan akrabnya, mengaku kesulitan mencari atlet di sekolah karena minimnya pembinaan olahraga di seluruh sekolah di Badung. Apalagi bagi calon atlet panahan, memang sangat sulit untuk menemukannya.

“Berbeda dengan Denpasar. Dinas meminta semua sekolah untuk melakukan pembinaan olahraga bagi anak-anak. Wajib memilih salah satu cabang olahraga untuk siswa tambahan. Itu sebabnya banyak pelajar di Denpasar yang rajin berolahraga. Inilah salah satu alasan kenapa Denpasar keluar sebagai juara umum Porsenijar tahun ini,” pungkas Gosi. (ari/jon)