12 Karateka FORKI Badung Turun di Kejurnas FORKI

12 Karateka FORKI Badung Turun di Kejurnas FORKI

BADUNG.- Siap tempur. Itulah yang ada di jiwa 12 karateka FORKI Badung yang akan turun pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) FORKI yang dihelat pada 6 – 8 Maret 2024 di Jakarta. Mereka bergabung dengan kontingen FORKI Bali nantinya.

Sebelum itu, 12 karateka tersebut pamitan ke Pengurus KONI Badung pada Jumat (1/3/2024) dan dipimpin Sekretaris Umum (Sekum) Pengkab FORKI Badung Ketut Murti didampingi pelatih I Ketut Sutika. Mereka diterima langsung Ketua Umum KONI Badung Made Nariana didampingi Sekretaris Umum (Sekum) I Made Sutama.

Saat pamitan itu, Ketut Murti mengungkapkan jika Kejurnas FORKI tersebut tepatnya digelar di Tangerang dan Piala Ketua Umum PB FORKI.

Dirinya meminta pengurus KONI Badung memberikan motivasi dan semangat kepada para karateka, agar selalu tampil prima dalam even itu. Kejurnas itu lanjutnya, merupakan kejuaran pertama tahun 2024 di cabor bela diri itu.

Ketua Umum KONI Badung Made Nariana sendiri meminta karateka FORKI Badung yang berasal dari karateka 4 perguruan tersebut, agar menjadikan kejurnas itu sebagai ajang try out pertama dalam tahun 2024.

“Bagi karateka saya minta serius mengikiuti kejurnas agar dapat meningkatkan prestasi terbaik. Ajang ini merupakan wahana terbaik untuk mendapatkan prestasi dengan arah pada kejuaraan-kejuaraan selanjutnya,” tutur Made Nariana.

Mantan Ketua Umum KONI Bali itu juga menambahkan, multi event tahun 2024 nantinya yakni mengikuti PON di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut). Sementara multi event berikutnya adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali tahun 2025. Diharapkan karateka FORKI Badung mampu memberikan kontribusi terbaik buat KONI Badung dalam membina olahraga di daerah tersebut.

Khusus untuk dua even itu atlet Badung dari cabor mana pun harus tetap dan selalu siap tanding. Apalagi atlet Badung cukup banyak meloloskan atlet ke PON.

Selain itu, dalam Porprov Bali 2025 Badung masih ambisi mempertahankan juara umum, sehingga menjadi juara ke-10 kalinya dalam Porprov Bali. Bagi Badung tidak ada pilihan lain selalu menggembleng atletnya supaya selalu prima dalam segi fisik, teknik dan mental.

“Berulang kali saya tegaskan, untuk menjadi juara, prosesnya adalah by disain bukan by accident. Atlet harus dibentuk dengan perencanaan menggunakan teknologi olahraga, bukan menjadi juara akibat kecelakaan,” imbuh Nariana.

Ditegaskannya, perjuangan atlet Badung untuk mencapai tujuan menggunakan uang rakyat. Oleh karena itu uang rakyat itu harus dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan pretasi atlet yang terbaik di daerah, nasional bahkan di tingkat internasional. (ari/jon)