GOR Purna Krida Diharapkan Segera Direnovasi

GOR Purna Krida Diharapkan Segera Direnovasi

DENPASAR – KONI Bali yang sempat memasukkan GOR Purna Krida Badung sebagai venue untuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk atlet PON XXI/2024, akhirnya harus mengkaji ulang setelah fasilitas olahraga yang ada di wilayah Kerobokan, Kuta Utara itu mengalami musibah kebakaran.

Tak dipungkiri Ketua Umum KONI Bali IGN. Oka Darmawan soal masuknya GOR Purna Krida itu dalam daftar salah satu lokasi untuk Pelatda. Akibatnya, saat ada kejadian kebakaran yang menghanguskan fasilitas itu, membuat KONI Bali mulai memikirkan lokasi alternatif lainnya.

“Memang KONI Bali memiliki rencana untuk memakai GOR Purna Krida untuk sentralisasi persiapan PON XXI 2024. Artinya sebagai juga tempat latihan untuk para atlet Bali yang mewakili PON 2024 mendatang,” tutur Oka Darmawan saat dikonfirmasi,” Minggu (28/1/2024).

Mantan Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali itu, mengaku prihatin atas kejadian itu, namun dirinya berharap besar agar fasilitas itu segera ditangani atau direnovasi.

Apalagi, GOR Purna Krida itu digunakan oleh berbagai cabang olahraga (cabor) dari Badung yang memanfaatkannya untuk pemusatan latihan juga.

“Rencana awal kami sudah jelas akan meminjam GOR Purna Krida itu untuk TC atlet PON Bali. Biasanya kalau di GOR kan banyak yag latihan seperti cabor bela diri atau lainnya. Dan itu sebagai GOR alternatif jika sampai kami kekurangan venue,” terang Oka Darmawan.

Sementara itu Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana tidak memungkiri kalau sekarang ini ada beberapa cabor lolos PON XXI 2024 yang memakai GOR Purna Krida untuk pemusatan latihan mandiri. Cabor tersebut Yang mana, mereka berlatih dibawah pengawasan KONI Badung sebelum diserahkan kepada KONI Bali untuk sentralisasi atlet.

Disebutkannya, butuh waktu cukup lama agar bangunan itu bisa digunakan lagi untuk aktivitas olahraga. “Kalau masalah perbaikan kapan dan berapa anggarannya, itu bukan ranah KONI Badung. Tapi saya perkirakan, minimal 6 bulan ke depan baru bisa digunakan lagi,” pungkas mantan Ketua Umum KONI Bali itu. (ari/jon)