Dua Lifter PON Bali Lakoni Latihan Mandiri

Dua Lifter PON Bali Lakoni Latihan Mandiri

DENPASAR – Dua lifter PON Bali yang kini menatap PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) mulai menjalani pemusatan latihan di Sentra PABSI Bali dengan lokasi GOR Lilabhuana, Denpasar.

Latihan mandiri lifter itu merupakan bagian memaksimalkan potensi atlet sebelum melakukan pemusatan latihan daerah pada Juni 2024 mendatang.

Menurut Ketua Umum Pengprov PABSI Bali, I Wayan Bun Setiady, dua atlet yang lolos PON 2024 yakni I Ketut ‘Banat’ Ariana yang turun dikelas 81 kg dan Dea Ayu Putu Melia Pitayanti kelas 76 kg putri.

“Lifter kami yang lolos PON itu ada dua. Saat ini semuanya sedang menjalani latihan secara internal,” ujar pria yang akrab disapa Obit itu, Kamis (18/1/2024)

Diakuinya, pemusatan latihan terhadap dua atlet itu bagian dari upaya Pengprov PABSI untuk memberikan yang terbaik dalam ajang bergengsi di Aceh dan Sumatera Utara nantinya. Pemusatan latihan internal itu langsung dilatih h Joko Hanggono.

“Pelatih kami langusng memantau proses latihan mereka dan dilakukan 3 kali dalam seminggu. Kalu soal harinya ap aitu diatur sendiri kecuali hari Kamis dan Minggu libur,” paparnya.

Tak hanya pemusatan latihan saja, kedua lifter itu juga melakoni latihan mandiri. Namun, untuk progres dan perkembangan juga akan dipantau oleh pelatih.

Mereka juga akan mengirim informasi kepada pelatih untuk mengetahui perkembangan. Semua itu karena atlet I Ketut ‘Banat’ Ariana itu berasal dari Singaraja dan Dea Ayu Putu Melia Pitayanti dari Badung.

“Lantaran tempat tinggal mereka juga jauh, maka setiap kegiatan atau keseharian mereka juga dipantau dan perkembangan itu disampaikan ke kita di Pengprov dan juga pelatih. Ini ketika mereka sedang latihan di luar hari yang sudah ditentukan untuk pemusatan di sentral yang di GOR Lila Buana itu,” tegas Obit.

Diharapkan Obit yang juga Wakil Sekertaris Umum KONI Gianyar itu, kedua atlet angkat besi Bali ini bisa memberikan yang terbaik saat PON nantinya.

Kendati begitu dirinya juga tidak mematok target yang tinggi pada ajang bergengsi itu karena banyak saingan yang merupakan kelas dunia yang turun pada kelas dua atlet Bali itu.

“Saat PON Papua, kami meraih perunggu tapi pada PON 2024 kami mengharapkan hasil terbaik. Kita tidak bisa mematok atau mentargetkan emas. Karena saingan kita semuanya atlet dunia,” tutup Obit. (ari/jon)