FPTI Bali Geber Kejurnas Open Guna Gali Bibit

FPTI Bali Geber Kejurnas Open Guna Gali Bibit

DENPASAR – Pasca mengikuti Babak Kualifikasi PON 2023 lalu, Pengprov FPTI Bali gerak cepat dengan fokus menggali bibit para pemanjat tebing muda masa depan Bali, dengan menggeber Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing di Lintasan Panjat Tebing Lapangan Alit Saputra, Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Tabanan pada 1 – 3 Desember 2023mendatang.

Event dengan skup nasional yang berlangsung selama 3 hari tersebut diikuti para pemanjat tebing dari 13 provinsi di seluruh Indonesia. Pesertanya merupakan pemanjat tebing khusus untuk kelompok umur Youth C dan D.

Menurut Wakil Ketua II Pengprov FPTI Bali Suhardy Eka Prasetya, kejuaraan nasional open tersebut memang hanya untuk kelompok umur Youth C dan D dengan disiplin Lead dan Speed Classic. “Gelaran Kejurnas itu kami pusatka di venue FPTI Kabupaten Tabanan,” kata Suhardo Eka Prasetya di Denpasar, Rabu (29/11/2023).

Ditambahkannya, dengan hanya mempertandingkan kelompoknya umur Youth C dan D, itu artinya maksimal usia atlet yang turun maksimal berusia 13 tahun. Sampai saat ini, sudah ada 13 Provinsi di seluruh Indonesia yang mendaftar dan siap mengirim atletnya, termasuk dari Bali.

“Pemanjat tebing dari Bali turun di semua di Kelompok Umur dan semua Disiplin dengan jumlah 35 atlet dari berbagai club dan Pengkab FPTI, kecuali Bangli,” sebutnya dengan nada serius.

Dengan adanya Kejurnas dengan kelompok umur yang relatif dini itu lanjutnya, Pengprov FPTI bisa menggali bibit – bibit baru atlet. Dengan demikian mereka bisa dipersiapkan dari dini untuk membina dan memberikan pelatihan kepada atlet yang berpotensi untuk bertanding dikancah nasional maupun internasional.

“Kami menggelar kejurnas open itu memang tujuannya sangat penting karena dengan melakukan upaya pembibitan dan pembinaan usia dini, maka kami bisa ke depannya memiliki pemanjat tebing muda tangguh yang bisa dikirim ke even-even nasional. Termasuk memberikan pengalaman nasional dan bersaing dengan rival dari luar Bali,” demikian Suhardi. (ari/jon)