Badung Protes ISSI Bali Soal Atlet tak Dipanggil

Badung Protes ISSI Bali Soal Atlet tak Dipanggil

BADUNG – KONI Badung menyampaikan selamat kepada Pengurus Provinsi ISSI Bali pimpinan Mariyana Wandira yang meloloskan 7 atletnya dalam babak kualifikasi (BK) PON.

Namun demikian Ketua Umum KONI badung Made Nariana menyesalkan dan memprotes ISSI Bali. Pasalnya, tak satu pun atlet sepeda Badung yang meraih emas pada Porprov Bali gotong royong 2022 dipanggil ikut BK PON tersebut.

Padahal, saat Rakerprov KONI Bali terakhir sudah memberikan mekomendasi kepada Pengurus Cabor tingkat Bali, supaya mengutamakan mereka yang juara dalam Porprov ikut pra PON (BK)-PON. Tetapi nyatanya ISSI Bali main tunjuk saja dengan mengabaikan sejumlah juara dalam Porprov.

“Kalau demikian apa artinya Porprov Bali, kalau atlet juaranya diabaikan dalam kejuaraan yang lebih tinggi ?. Jangan begitulah saat berkuasa di pengurus lebih tinggi,” kata Nariana dengan wajah berang di KONI Badung, Kamis (7/9/2023).

Mantan Ketua Umum KONI Bali itu berharap KONI Bali ikut intervensi dalam pengiriman atlet seperti persoalan tersebut. Pasalnya, dana yang dipakai adalah dana rakyat Bali. Dirinya mengaku sudah mengecek ke pelatih balap sepeda Badung Freddy Tutuarima, dimana pada Porprov Bali silam, Badung meraih 3 emas, Denpasar 4 emas.

Selisih satu emas karena atlet Badung saat itu kecelakaan. Namun untuk pengiriman atlet ke BK PON, Bali main tunjuk saja dengan mendadak.

“Kami membawa nama Bali dan menuju PON menggunakan dana rakyat Bali. Seharusnya dipilih atlet terbaik, jangan main tunjuk seenaknya. Sangat kami sayangkan kalau cara-cara pilih kasih masih dipergunakan . Kalau di Badung saya tahu pengurus cabor atau pelatih menggunakan cara pilih kasih, saya pecat,” terang Nariana.

Dirinya juga jujur mengatakan, tidak semua atlet cabor anggota KONI di Badung meraih emas dalam Porprov. Kalau yang tidak memiliki prestasi ditinggalkan, tentu tidak masalah. Ukurannya adalah prestasi terakhir. Kalau ragu, silahkan lakukan lagi seleksi ulang, sebab waktu setahun prestasi atlet dapat saja turun.

Hal senada juga disampaikan Freddy Tutuarima.

“Kalau memang ragu dengan kondisi atlet Badung kan bisa diseleksi ulang sehingga lebih adil,” ujar Freddy turut dengan nada kesal.

Disebutkannya, seharusnya olahraga Bali khususnya balap sepeda dibangun bersama dan tidak menggunakan gaya pilih kasih. Sebab, hal itu akan menyebabkan atlet dan orangtua atlet kecewa dan frustrasi. (ari/jon)