GIANYAR – Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) Liga 1 Indonesia tampaknya masih harus bersabar untuk musim 2023/2024.
Pasalnya, persiapan harus matang dari segala sisi dan sumber daya manusia, baik dari wasit maupun aspek teknis lainnya. Alasannya, tidak mudah dan membutuhkan waktu persiapan yang lama.
Demikian dikatakan Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Asep Saputra usai pertandingan Bali United vs PSS Sleman di Stadion Dipta Gianyar, Sabtu (1/7/2023) malam.
“Kami menyadari banyak pihak yang memiliki kemampuan menerapkan VAR di Liga 1 Indonesia, namun semua itu tidak bisa dilakukan secepat yang diinginkan saat ini. Itu akan diterapkan dalam sebulan. Tidak bisa seperti itu karena proses dan persiapannya juga cukup lama. Mungkin Februari 2024 sudah bisa dilaksanakan dan mudah-mudahan tidak sampai ke level lain,” jelasnya.
Diakui Asep Saputra, hanya SDM yang terlibat dalam penggunaan VAR seperti wasit yang akan sangat memahami VAR dan faktor SDM pendukung lainnya.
“Namun kami sudah menyiapkan latihan khusus untuk wasit yang nantinya akan menangani VAR. Dan pelatihan tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan pemahaman detail tentang VAR itu sendiri,” tegas Asep Saputra.
Penggunaan VAR disebut-sebut sebagai bagian dari teknologi sepak bola yang sudah digunakan di beberapa liga luar negeri atau di level Dunia. Dan Indonesia tidak mau ketinggalan semua itu.
“Inilah yang akan kita persiapkan segala sesuatunya agar ke depan Liga Indonesia tidak kalah dengan Liga lain. Dan VAR ini juga akan menyelesaikan masalah ketika terjadi insiden krusial yang membantu situasi khususnya di tengah lapangan dalam pengambilan keputusan. (ari/jon)
