Dua Atlet POSSI PON Bali Turun di Kasal Cup FinSwimming

Dua Atlet POSSI PON Bali Turun di Kasal Cup FinSwimming

DENPASAR – Dua atlet PON Bali dibawah Pengprov POSSI Bali dipastikan ambil bagian pada Kejuaraan Kasal Cup Fin Swimming Selat Madura yang akan dilagsumgkan pada 25 Februari 2024.

Dua atlet PON Bali tersebut terdiri dari satu atlet putra dan 1 atlet putri. Kedua atlet tersebut diharapkan bisa memberikan hasil terbaik nantinya.

Seperti diutarakan Ketua Umum Pengprov POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya, Dalam dua bulan ini memang POSSI Bali memiliki agenda yang cukup padat. Sebelum mengikuti Kasal Cup FIN Swimming yang merupakan rangkaian dari HUT ke-62 Kopaska, juga telah dilakukan agenda lainnya.

“Sebelum mengikuti kejuaraan tersebut, pada 13 Februari lalu kami juga melantik Pengkab POSSI Gianyar termasuk menggelar latihan fisik tim selam PON Bali di Rindam IX Udayana,” ungkap Bagus Partha Wijaya saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).

Khusus untuk Kejuaraan Kasal Cup lanjutnya, Bali mengirimkan dua atlet yakni Ida Bagus Made Dwija Natha Manuaba dan Ni Made Nadya Safira. Kedua turun di nomor jarak jauh atau open water 3000 meter.

“Kami tidak bebankan mereka target khusus terpenting memberikan hasi terbaik dengan kemampuan terbaik. Kasal Cup tersebut sangat bagus sebagai ajang uji coba bagi kedua atlet kami untuk mengukur kemampuan dengan para atlet lainnya dari luar Bali,” tegas Hakim di Pengadilan Militer tersebut.

Pastinya dalam kejuaraan itu akan banyak atlet PON dari Provinsi lainnya yang ambil bagian sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi kedua atlet PON Bali itu.

“Jadi kami minta untuk kedua atlet Bali tersebut bisa memanfaatkan kejuaraan itu sebaik-baiknya,” tambah Bagus Partha Wijaya.

Usai kejuaraan nantinya, baik pelatih yang mendampingi atau dua atlet itu sendiri juga harus melakukan evaluasi terhadap hasil kejuaraan maupun kelebihan atau kekurangan kemampuan masing-masing atlet tersebut.

“Pelatih dan atlet tetap usai kejuaraan melakukan evaluasi untuk pembenahan kemampuan teknik maupun fisiknya yang kurang. Dengan demikian maka kekurangan dan kelemahan bisa ditutupi dan bisa berprestasi di kejuaraan tertinggi yakni PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara yang dilangsungkan September 2024,” tutup Bagus Partha Wijaya. (ari/jon)