DENPASAR – Puluhan atlet tepatnya 86 atlet dari dua cabang olahraga (cabor) mengikuti Kejurprov yang digelar National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Provinsi Bali, pada 7 – 9 Desember.
Kegiatan yang diselenggarakan ini bagian dari upaya menjaring atlet potensial. Pada even yang diikuti seluruh kabupaten/kota itu, kontingen dari Denpasar keluar sebagai juara umum.
Diakui Binpres NPCI Bali, I Made Gede Arta Mahardika, tujuan diselenggarakannya kejuaraan ini bagian dari upaya dalam memantau para atlet yang ada di kabupaten/kota.
Sehingga pihaknya bisa mengetahui seberapa besar tingkat pembinaan yang dilakukan setiap Pengurus Kabupaten/kota dan pola penjaringan atlet di sana.
“Even itu digelar tak hanya untuk melihat bibit-bibit potensial juga untuk Provinsi Bali. Karena tahun depan juga akan ada kejuaraan di Medan. Nah dari sinilah kita lihat potensi itu,” ungkapnya, Senin (11/12/2023).
Ditamahkan Mahardika, dalam Kejurprov kali ini, dibagi dalam dua cabang olahraga. Pertama atletik dan kedua catur. Untuk atletik, diikuti oleh 74 atlet dari berbagai Pengkab/kota dan catur diikuti oleh 12 atlet. Sehingga keseluruhan yang mengikuti kegiatan itulah sebanyak 86 atlet.
“Lokasi kegiatan juga dibagi di dua lokasi. Untuk atletik itu digelar di GOR Mengwi. Sementara untuk catur di gelar di salah satu hotel di Denpasar,” terang Mahardika.
Dalam kegiatan itu, yang keluar menjadi juara umum adalah Kota Denpasar dengan raihan 20 emas, 9 perak dan 2 perunggu. Peringkat dua Gianyar dengan 13 emas, 7 perak dan 4 perunggu. Sementara juara tiga Buleleng dengan torehan 9 emas, 6 perak dan 4 perunggu.
“Sisanya Badung, Klungkung dan Tabanan masing-masing 2 emas. Sementara Bangli dan Jembrana masing-masing 1 emas,” tutup Mahardika. (ari/jon)
