Jual Beli Serangan, Bali United Bungkam Barito Putera 2-1

Jual Beli Serangan, Bali United Bungkam Barito Putera 2-1

foto : Ilija Spasojevic menunjukkan selebrasinya usai mencetak gol ke gawang Barito Putera.wb/ist

GIANYAR – Bali United sukses menjaga poin penuh alias tiga poin usai membungkam tamunya Barito Putera 2 – 1 pada duel pekan 10 Liga 1 Indonesia di Stadion Dipta Gianyar, Minggu (27/8/2023) malam.

Dua gol Bali United dicetak strikernya Ilija Spasojevic menit 12 dan Muhammad Rahmat menit 65, sedangkan satu-satunyaa gol Barito Putera dilesakkan Gustavo Tocantins di menit 30 melalui titik pinalti.

Laga itu sendiri berjalan sangat ketat karena baik Bali United sebagai tuan rumah maupun tamunya Barito Putera bermain sangat terbuka, sehingga ini membuat peluang bagi Bali United. Keduanya juga bermain dengan jual beli serangan.

Namun tuan rumah nampaknya masih tetap lebih tangguh.
Usai laga, arsitek Serdadu Tridatu Stefano “Teco” Cugurra mengaku senang dengan hasil positif yang diberikan tim asuhannya. Mantan arsitek Persija Jakarta ini juga mengakui jika pergantian Ricky Fajrin dengan Jefferson merupakan perjudian yang dilakukannya.

“Pemain sudah latihan dan saya sudah mencoba memasang dua striker bersamaan. Saya masukkan Rahmat dari kiri yang bisa menyerang dan bertahannya bagus. Memang duet Spasojevic dan Jefferson secara bersamaan sangat berbahaya. Apalagi didukung Eber Bessa dan Rashid ditengah. Saat saya Tarik Spasojevic keluar lapangan untuk megembalikan system, lawan akan balik menyerang dan sudah saya antisipasi,” tegas Teco.

Berbeda dengan Teco, arsitek Barito Putera Rahmad Darmawan mengaku jika tidak banyak peluang bagi skuadnya untuk kombinasi dari bawah ke depan. Jadi masa transisi negative buat tim.

“Saya memaklumi karena lapangan dan pertandingan berbeda. Bali United sangat efektif. Gol pertama Bali United terjadi karena para pemain kami ambil resiko di zona berbahaya. Saya sudah sampaikan itu kepada para pemain namun masih terjadi,” kata Rahmat Darmawan.

Sedangkan gol kedua Bali United yang dicetak M. Rahmat disebutkan kalau Rahmat pemain yang mobile sulit dipegang. “Seharusnya jangan sampai siapapun pemain Bali United harus sigap tanpa diberikan ruang bebas untuk bergerak,” tutup Rahmat Darmawan. (ari,dha)